Step Sister [Part 3]

Author      : Sung Rae In

Title          : Step Sister

Cast          : Kim Taeyeon, Cho Kyuhyun, other cast

Genre        : Romance, Relationship

Rating       : PG-15

 

*Warning! Maafkan author jika ada typo, kesalahan kata, dll.*

 

——————————————————————————————————————————

Author POV

“Taeyeon-ah,” eomma Taeyeon memanggilnya dengan pelan dan mengguncang pelan tubuh putrinya, “Taeyeon-ah,”

Perlahan, Taeyeon mulai membuka matanya, “Eomma?” Tanyanya dengan nada yang masih mengantuk, sementara matanya fokus ke pada wajah eommanya. Eommanya tersenyum begitu ia melihat putrinya bangun, “Ireona Taeyeon-ah, oppamu di sini untuk mengantarmu pergi ke kampus bersama-sama,”

Setelah Taeyeon mendengar nama Kyuhyun, dia mendecak kesal dan mengambil bantal disebelahnya untuk menutupi wajahnya, “Taeyeon?” Tanya eommanya yang bingung. Taeyeon menggumamkan sesuatu di balik bantal sebelum mengangkat kepalanya, “Jam berapa sekarang?” Tanyanya ketika mencari jam alarm di samping tempat tidurnya.

“Sekarang jam 07:30,” jawab eommanya. Taeyeon bangkit dari tempat tidurnya dan menguap saat merenggangkan kedua tangannya, “Palli,” kata eommanya sekali lagi sebelum pergi menuju pintu, “Jangan membuat Kyuhyun menunggu terlalu lama.”

“Dia akan selalu menungguku walaupun waktunya sangat lama,” gumamnya saat eommanya meninggalkan kamarnya. Dia berdiri dari tempat tidurnya untuk bersiap-siap pergi ke kampus.

“Sebentar lagi dia akan keluar,” kata Eomma Taeyeon pada Kyuhyun saat ia berjalan melewati ruang tamu. Kyuhyun mendongak, tersenyum dan mengangguk, “Ne.”

 

Setelah Kyuhyun menunggu selama 30 menit, Taeyeon akhirnya berjalan keluar dari kamarnya, “Eomma aku pergi!” Dia berteriak dan pergi menuju pintu. Eomma Taeyeon bergegas cepat untuk menghentikan Taeyeon, “Apakah kau lupa bahwa oppamu di sini untuk menjemputmu?”

Taeyeon memiringkan kepalanya sedikit ke samping dan melihat di belakangnya, “Oh,”

“Oh?” eommanya bingung.

Taeyeon tersenyum dan menggeleng, “Ani,” jawab Taeyeon berbohong pada eommanya dan melepaskan genggaman eommanya. Dia berjalan kearah Kyuhyun yang sedang berdiri sekarang, Taeyeon bertanya dan memberikan senyum palsu, “Siap?” Kyuhyun tersenyum kembali, “Ne,” katanya, dan menunjuk leher putih Taeyeon, “Tanda yang bagus,” komentarnya dan berjalan ke pintu depan duluan. Taeyeon menyentuh lehernya, “Apa maksudnya?” Tanyanya tetapi dia hanya mengangkat bahunya saja, “Eomma, aku pergi!” Teriaknya lagi.

“Hati-hati dijalan Taeyeon!” Teriak eommanya kembali. Taeyeon keluar dari gedung apartemen dan berjalan secepatnya agar bisa menjauh dari Kyuhyun. Kyuhyun tertawa saat ia melihat Taeyeon, “Yah! Kim Taeyeon! Mobilku di sini!”

“Aku tidak ingin pergi denganmu oppa!” Taeyeon berteriak tanpa melihat ke arah Kyuhyun, “Aku tidak mau ikut denganmu!”

“Tch, yeoja itu,” Kyuhyun bergumam pada dirinya sendiri dan berjalan ke arah Taeyeon, Taeyeon mendengar jejak Kyuhyun dan ternyata kepalanya sedikit ke belakang untuk melihat apa yang dia lakukan, “Ya!” dia berteriak sambil meraih lengannya, “Biarkan aku pergi!”

“Kenapa kau begitu keras kepala?” Kata Kyuhyun ketika mencoba untuk menarik Taeyeon kembali ke mobilnya. Taeyeon menggigit lengan Kyuhyun yang menyebabkan dia melepaskan tangan Taeyeon. Setelah bebas dari Kyuhyun, Taeyeon cepat berputar dan lari, “Aish! Taeyeon … Kau!” Kyuhyun menggosok lengannya yang digigit yeodongsaengnya tadi dan melihatnya menaik bus.

 

Taeyeon duduk di kursi yang masih kosong di belakang. Dia melihat keluar untuk melihat Kyuhyun yang tidak mengikutinya, kemudian dia mengeluarkan napasnya dengan lega. Taeyeon menyandarkan kepalanya di kaca jendela dan menutup matanya.

“Kenapa Onew tidak menjemputku” Gumamnya pada dirinya. 10 menit berlalu, bus yang ditumpanginya terhenti.

Taeyeon memberi beberapa lembar won pada sopir bus itu dan turun dari bus kemudian berjalan menuju gerbang dan melewati pintu utama kampusnya.

 

Sebelum kelas pertama dimulai, keberuntungan Taeyeon adalah dia tidak jadi pergi bersama Kyuhyun. Taeyeon menguap dan merenggangkan kedua tangannya karena dosennya menunda kelas paginya.

 

Taeyeon memasukkan barang barang-barangnya ke dalam tasnya dan berjalan ke pintu tapi berhenti sejenak. Ia melihat beberapa teman-teman sekelasnya melewatinya. Taeyeon dengan cepat mengulurkan tangannya dan meraih lengan teman yeojanya, “Eh?” yeoja itu terkejut dan dia berputar menghadapi Taeyeon.

“Um … bisakah kau membantuku?” Tanya Taeyeon. Yeoja itu tersenyum dan mengangguk, “Tentu.”

“Bisakah kau memeriksa keluar untuk melihat apakah ada Kyuhyun sunbaenim menunggu di luar?”

Yeoja itu memberikan Taeyeon tatapan aneh tapi dia tetap melakukannya. Dia melihat keluar dan mengamati aula kemudian menatap Taeyeon kembali, “Tidak ada,”

Taeyeon tersenyum dan menjabat tangan yeoja itu, “Gomawoyo!” ucapnya dan berjalan keluar dari ruangan, meninggalkan temannya yang kebingungan. Taeyeon melirik jam tangannya dan bergumam bahwa hari sudah sore. Tiba-tiba suara muncul dari dalam perut Taeyeon, “Aku lapar,” keluh Taeyeon sambil menggosok perutnya. Dia mengambil teleponnya untuk memeriksa apakah Onew menelponya tapi tidak sama sekali, “Kenapa kau tidak meneleponku, babo?” Tanyanya dan menelpon nomor Onew. Taeyeon menunggu Onew mengangkat teleponnya tetapi tidak ada jawaban. Dia menjauhkan telepon dari telinganya dan terus cemberut, “Jangan bilang kau masih marah denganku karena kemarin malam,” katanya sambil menatap nomor Onew. Sambil mendesah, Taeyeon memasukkan teleponnya kembali ke sakunya dan memutuskan untuk pergi ke kantin untuk membeli makanan. Dia pergi dari ruangan kelas dan berjalan ke kantin. Taeyeon memasuki gedung dan berjalan menyusuri lorong dan berputar tetapi berhenti tiba-tiba saat mendengar suara yang familiar. Dia mengalihkan perhatiannya dari teleponnya dan melihat Kyuhyun sedang berduaan dengan seorang yeoja di dinding.

Taeyeon tertegun dan entah bagaimana hatinya mulai sakit. Lututnya terasa lemas. Pikiran Taeyeon kosong dan tenggorokannya kering saat ia melihat Kyuhyun mencium yeoja itu, tidak memperhatikan kehadirannya sama sekali. Tanpa sadari, Taeyeon menjatuhkan teleponnya dan terbanting keras di semen. Kyuhyun dan yeoja itu melepaskan kontaknya dan mereka dengan cepat menarik dirinya, “Taeyeon,” ucapnya. Taeyeon merasa air mata penuh di bawah matanya dan ia lari secepat dia bisa. Satu-satunya hal yang berada di pikirannya adalah, “Bagaimana dia bisa?”

Kyuhyun melihat telepon Taeyeon terbaring di tanah, baterainya berada di sampingnya. Dia membungkuk, mengambilnya dan menaruh kembali baterai itu di dalam teleponnya.

“Kyuhyun oppa,” panggil yeoja itu. Kyuhyun berbalik untuk melihat yeoja itu, “Mianhae,” katanya sambil meminta maaf dan berjalan mengejar Taeyeon.

 

Taeyeon berjalan melalui pintu kantin dan terus menuruni tangga tapi berhenti, “Wae …,” dan dia mulai tertawa sendiri sambil menyeka air matanya yang keluar tanpa henti, “Kenapa aku seperti ini? Haruskah aku senang bahwa dia dengan orang lain dan bukan aku? Kim Taeyeon tenangkan dirimu,” dia menampar pipinya sendiri tapi ini membuatnya menangis lagi.

“Taeyeon,” Kyuhyun berteriak dan berhenti setelah dia dekat dengannya, “Chagi biarkan aku menjelaskannya.”

“Aku tidak ingin mendengarnya,” teriak Taeyeon sambil membelakanginya, “Kembali pada yeoja yang sedang bersamamu tadi.”

“Apakah … kau menangis?” Tanya Kyuhyun. Taeyeon mendengus dan mengusap air matanya, “Aku tidak menangis. Mataku berkaca-kaca saat aku berlari … itu saja.”

“Kau bohong,” Kyuhyun tertawa kecil, “Kau menangis karena melihatku bersama yeoja lain?” Dia melangkah ke depan berencana untuk menghapus air matanya namun Taeyeon berjalan mundur.

“Aku tidak menangis karena melihatnya, berhenti berpikir seperti itu Cho Kyuhyun,” kata Taeyeon, “Dan … dan … dan aku membencimu! Aku benci oppa! Mulai sekarang, pergi jauh-jauh dariku!” saat itu juga Taeyeon berbalik dan lari.

 

Taeyeon sampai di rumah dan langsung pergi ke kamar tidurnya. Dia jatuh di tempat tidurnya dan mendesah keras, “Apa ada yang salah denganku?” Tanyanya dengan tenang, “Mengapa aku merasa seperti ini dan mengapa aku bertindak seperti ini? Aku harus bahagia karena dia dengan yeoja lain … Kim Taeyeon, kau benci sebagaimana ia melakukan hal tersebut terhadapmu,” Taeyeon berhenti berbicara dan mengingat kejadian yang menyenangkan saat dengan Kyuhyun dalam satu hari penuh. Wajahnya memerah karena mengenang kejadian itu dan menutupi wajahnya dengan bantal, “Berhenti berpikir yadong Kim Taeyeon,” teriak dia di balik bantal. Setelah beberapa saat bernapas di balik bantal, akhirnya Taeyeon mengangkat kepalanya, “Apakah …. kau jatuh cinta padanya? Tidak … itu mustahil,” Taeyeon terkekeh, “Berhenti memikirkan hal-hal aneh seperti itu Kim Taeyeon.”

Dia meletakkan kepalanya di bantal dan menguap, “Hari yang melelahkan,” gumamnya dan perlahan-lahan matanya mulai menutup.

 

Taeyeon terbangun karena pembicaraan dari luar pintu kamarnya itu. Dia terduduk dan menggosok matanya, “Berapa lama aku tidur?” Dia melirik ke jam di sebelahnya dan memeriksanya. Setelah melihat sekarang jam 6:30 sore, Taeyeon berdiri dari tempat tidur dan berjalan ke pintu. Dia membuka pintu dan melihat Kyuhyun berdiri di sana sedang berbicara dengan eommanya, membawa sebuah koper di tangannya.

“Eomma?” Taeyeon memotong pembicaraan mereka berdua dan berjalan keluar dari kamarnya. Eommanya melihat Taeyeon, “Taeyeon-ah,” katanya dan berjalan ke putrinya.

“Ada apa?”

“Eomma lupa memberitahumu pagi tadi tapi eomma akan pergi dengan appa Kyuhyun selama tiga minggu.”

“Oh, bersenang-senanglah,” kata Taeyeon sambil tersenyum.

“Ne,” kata eommanya, “Kau akan tinggal di rumah oppamu saat aku pergi.”

“Oh … ok …,” Taeyeon mengangguk tapi sedetik kemudian dia membulatkan matanya, “Eomma bilang apa?!”

“Kau akan tinggal di rumah oppamu saat aku pergi,” eomma Taeyeon megulangi perkataannya.

“Aku … kenapa aku tidak tinggal disini saja? Aku bisa mengurus diriku sendiri,” Taeyeon cemberut.

Eommanya tertawa dan menepuk-nepuk kepala putrinya, “Eomma tahu kau bisa, tapi eomma pikir lebih baik jika kau tinggal bersama oppamu. Bulan depan, kita akan tinggal dengan Kyuhyun dan mereka.”

“Eomma … aku pikir ini agak terlalu cepat…?”

“Tidak sama sekali,” Eommanya hanya menggeleng, “Lagi pula aku harus pergi. Aku sudah memasukkan beberapa pakaian dalam kopermu,” eommanya menunjuk koper yang dibawa Kyuhyun, “Jika kau butuh sesuatu yang lain, kau dapat meminta oppamu untuk membawamu kembali ke sini untuk mengambil barang yang lain. Jadilah seorang yeoja yang baik dan mendengarkan apa yang dikatakan oleh oppamu saat aku pergi, ok?” Dia menepuk kepala Taeyeon sekali lagi sebelum meninggalkan mereka berdua sendirian di apartemen.

Taeyeon mendesah dan mengangkat bahunya, “Aku pikir aku tidak punya pilihan. Tunggu sebentar oppa aku mau mengambil barang-barang yang lainnya,” ucapnya pelan pada Kyuhyun dan meninggalkannya sendirian di ruang tamu.

 

 

“Ini kamarmu,” kata Kyuhyun dan Taeyeon menaruh kopernya di samping kakinya. Taeyeon berjalan di sekitar kamar barunya sambil melihat barang-barang di kamarnya, “Jika kau membutuhkan sesuatu, aku ada di kamar sebelahmu.”

Taeyeon berhenti berjalan, berputar menghadapi Kyuhyun dan mengangguk, “Ne, oppa.” kemudian berputar kembali untuk melihat-lihat benda yang ada di meja. Kyuhyun melihat Taeyeon sebentar kemudian memutuskan untuk meninggalkannya sendirian. Setelah Taeyeon mendengar pintu tertutup, dia akhirnya mengeluarkan napas lega yang ditahannya dan jatuh di tempat tidurnya, “Ini akan menjadi canggung selama 3 minggu,” gumamnya.

 

Keesokan harinya datang, Taeyeon bangun dan berpikir dia dibangunkan oleh Kyuhyun, ternyata dia dibangunkan oleh salah satu pembantu dirumahnya. Taeyeon mengangguk dan memberi aba-aba(?) pada pembantu rumahnya untuk meninggalkan kamarnya sementara dia ingin tidur lagi sampai 20 menit. Taeyeon memikirkan oppanya, kenapa dia tidak membangunkannya. Dia mengeluarkan napasnya dengan keras, “Aku rindu sentuhannya,” bisiknya pelan.

 

Setelah 20 menit berbaring di tempat tidur melakukan apa-apa tapi hanya memikirkan Kyuhyun, Taeyeon membangunkan dirinya dari ranjangnya untuk bersiap-siap pergi ke kampus. Dia melangkah di depan cermin untuk memeriksa apakah kemeja yang ia kenakan cocok dengan celana jeansnya.

“Sempurna,” Taeyeon tersenyum di depan cermin sambil memeriksa bagian atas. Dia menarik atas kerahnya dan tiba-tiba berhenti, melihat tanda ungu tepat di bagian lehernya, “Kapan aku mendapatkan tanda ini?” dia masih berpikir sambil menggosok tanda itu. Dia teringat kembali saat kemarin pagi ketika Kyuhyun berbicara tentang tanda di lehernya. Taeyeon menutupnya dengan tangannya dan sedikit malu sambil tersenyum. Terdengar ketukan di pintu yang membuatnya kaget, “M … masuk,” ucapnya dengan gagap.

Pintu terbuka dan pembantu yang sama masuk ke dalam kamarnya, “Tuan muda Kyuhyun menyuruh anda untuk cepat-cepat,” katanya pada Taeyeon. Taeyeon memutar bola matanya, “Katakan padanya untuk menungguku sebentar, aku membutuhkan waktu untuk persiapan.”

Pembantu itu mengangguk dan meninggalkan Taeyeon. Setelah pintu ditutup, Taeyeon berputar kembali untuk melihat tanda itu sekali lagi sebelum ditutupi oleh kerah bajunya.

 

Kyuhyun mendongak dari majalah yang dibacanya, melihat Taeyeon turun dari tangga, hatinya berdetak lebih cepat sedikit setelah ia melihat Taeyeon. Dia berpura-pura tidak tahu jika yeodongsaengnya turun. Taeyeon berjalan menghadapi Kyuhyun, tidak tahu harus berkata apa.

“Aku sudah siap oppa,” kata Taeyeon. Kyuhyun mendongak dari majalahnya, menutup dan meletakkannya kembali di atas meja, “Ne, kajja.” ucapnya pelan dan mengambil tasnya dari sofa.

Taeyeon mengikutinya tanpa berkata apa-apa kepadanya.

 

Suasana sangat hening di dalam mobil, tak satu pun dari mereka berbicara. Taeyeon duduk di sisi kursi depan melihat pemandangan diluar, sementara Kyuhyun terus melaju mobilnya. Kyuhyun memakirkan mobilnya di tempat parkir dan Taeyeon keluar dari mobilnya, tidak menunggu Kyuhyun sama sekali. Dia berjalan ke kantin di mana dia memesan sarapan untuknya dan Kyuhyun melakukan hal yang sama. Taeyeon duduk di meja paling pojok dan Kyuhyun duduk di sana juga. Taeyeon mendongak dari piringnya, “Apa tidak ada tempat duduk yang lain,oppa?” Tanyanya.

“Tidak ada.” Jawab Kyuhyun dan tetap fokus pada makanannya. Taeyeon hanya mengangkat bahunya dan kembali memakan makanannya. Pintu ke kantin terbuka dan Onew melihat sekitarnya untuk mencari Taeyeon. Onew tersenyum saat Taeyeon berada disini dan berjalan kesana.

“Annyeong noona,” Sapanya pada Taeyeon. Taeyeon mendongak melihat Onew tersenyum dan Taeyeon membalas senyumannya, “Onew!” Teriak dia dan berdiri dari tempat duduknya.

Onew duduk di samping Taeyeon, “Aku punya sesuatu untukmu,” katanya dan memaksa Taeyeon untuk duduk kembali.

“Apa itu?” Tanya Taeyeon, ingin tahu apa yang Onew berikan untuknya. Onew membuka ranselnya dan mengeluarkan sebuah tas kemudian menyerahkannya pada noonanya, “Ini.”

Taeyeon mengambil tas dari tangan Onew dan membukanya kemudian menjerit histeris, “Onew!! Omonaa!”

Kyuhyun mendongak ingin tahu apa yang barang yang Onew beri untuk Taeyeon. Taeyeon menarik keluar dookongnya dan memeluknya erat-erat, “Kau tahu jika aku selalu ingin mempunyainya.”

Onew tertawa dan mengangguk, “Hehe~” dan menepuk-nepuk kepala Taeyeon.

Kyuhyun mengernyit saat ia melihat mereka bertindak seperti couple di depannya.

“Aku merasa tidak enak mengabaikanmu kemarin sehingga aku membelikanmu ini,” jelas Onew. Taeyeon melihat dookong di tangannya kemudian melihat Onew kembali, “Tidak apa-apa,” katanya.

“Aku mencoba meneleponmu kemarin malam tetapi kau tidak mengangkatnya.”

“Jinjja?” Onew mengangguk, “Um …” Taeyeon membuka tasnya dan mencari teleponnya, “Dimana teleponku?”

“Molla,” jawab Onew.

“Tentu saja kau tidak tahu babo,” Taeyeon tertawa dan memukul pelan kepala Onew, “Biarkan aku mengingat-ingat letak teleponku dulu,” Taeyeon duduk masih memikirkan di mana ia meletakkannya . Akhirnya ia mengingat di mana dia terakhir meletakkannya, dia menatap Kyuhyun dengan tajam.

“Mwo?” Tanyanya.

“Apakah kau mengambil teleponku?” Tanya Taeyeon padanya.

“Kenapa aku?” Kyuhyun berdiri dari kursinya dengan nampan makanannya dan meninggalkan mereka berdua saja.

“Jadi?”

Taeyeon melihat Onew dan menggeleng, “Kurasa aku menghilangkannya.”

 

Hari-hari berikutnya, Kyuhyun terus mengabaikan Taeyeon setiap kali mereka bersama-sama. Sekarang saatnya malam dan Taeyeon keluar dari kamar mandi, rambut masih basah dengan handuk tergantung di sekitar bahunya. Dia berjalan keluar dari kamar mandi dan pergi kearah kamarnya. Di pertengahan jalan saat ingin ke kamarnya, ia melihat Kyuhyun berjalan menaiki tangga dan berhenti, “Oppa,” panggilnya dan dia mendongak, “Ya?”

“Apakah kau yakin tidak mengambil teleponku saat itu?”

“Ne, aku yakin,” Jawabnya dan memasukkan tangannya di saku celananya, “Jaljayo chagi,” ucapnya dan melewati Taeyeon menuju kamarnya. Taeyeon mengeluarkan napasnya dan memutuskan untuk menyerah.

 

Selama dua hari berikutnya, Rabu dan Kamis, Kyuhyun dan Taeyeon mereka masih tidak berbicara satu sama lain, hanya bebicara untuk hal yang penting saja.Sekarang adalah hari Jumat dan karena Taeyeon tidak memiliki jadwal pada hari Jumat, dia memutuskan untuk tidak masuk.

 

Pada saat terbangun dari tidurnya, Taeyeon melihat jam yang sudah melewati jam 10 pagi. Dia menggosok matanya dan memutuskan waktunya untuk bangun. Taeyeon bersiap-siap dan menuruni tangga untuk sekedar sarapan untuk dirinya sendiri. Setelah selesai sarapan, Taeyeon pergi ke kampus dan bertemu dengan Onew.

“Aku pergi ke apartemenmu kemarin dan kau tidak membuka pintunya,” kata Onew pada Taeyeon yang sedang duduk bersama di bawah pohon sambil makan.

“Mianhae, aku lupa memberitahumu. Eommaku pergi berlibur tiga minggu dengan appa tiriku dan ia memintaku untuk tinggal dengan Kyuhyun oppa. Jadi, sekarang aku di tempat Kyuhyun oppa selama tiga minggu,” jelas Taeyeon.

“Oh,” Onew melihat makanannya, “Berarti aku tidak bisa datang selama tiga minggu ini?”

Taeyeon terkekeh, “Tidak babo, tentu saja kau bisa datang. Aku ingin kau membantuku menyelesaikan projectku yang akan datang.Aku akan memberitahumu arah ke rumah Kyuhyun oppa, jadi datanglah pada hari Sabtu pagi, ok?”

“Kau yakin?” Tanya Onew. Taeyeon terkekeh sekali lagi, “Ne, Jinki.”

Onew tersenyum, “Ok.”

 

Setelah Taeyeon kelas berakhir, dia menuliskan arah ke tempat Kyuhyun dan memberikannya kepada Onew, mereka berdua pulang bersama dan mengucapkan selamat tinggal satu sama lain. Saat Taeyeon memasuki rumah, dia melihat Eunhyuk, Siwon, dan Kyuhyun duduk bersama di ruang tamu. Tidak ingin mengganggu mereka, Taeyeon mencoba berjalan ke arah tangga secara diam-diam -.- “Taeyeon,” Panggil Eunhyuk.

Taeyeon berhenti sebelum berjalan ke arah tangga, “Ya?” Jawabnya sambil menghadapi Eunhyuk.

“Kau akan pergi bersama kami ke bioskop besok kan?”

“Um …,” dia melihat Kyuhyun yang bahkan tidak peduli dengannya, “Aku pikir iya,” Jawab Eunhyuk.

“Bagus,” dan dengan itu Eunhyuk kembali ke tempat asalnya. Taeyeon memiringkan kepalanya sedikit ke samping dan terus berjalan menaiki tangga.

 

Malam setelah Eunhyuk dan Siwon pulang, Taeyeon di kamarnya duduk di meja belajarnya untuk mengerjakan projectnya. Dia berhenti mengetik saat ia mendengar suara yang datang dari kamar sebelahnya, “Dia harus tidur,” ucapnya pada dirinya sendiri dan kembali ke projectnya.

 

Satu jam kemudian, Taeyeon berdiri dan merenggangkan tangannya sambil menguap, “Wah, aku lelah. Aku pikir ini sudah hampir setengah jadi malam ini, besok Onew harus membantu mengerjakan project ini lebih lanjut,” Taeyeon menutup laptopnya dan membaringkan kepalanya di ranjangnya. Dia menatap pintu kamarnya. Tanpa disadari, Taeyeon membuka pintu kamarnya, membuka dan berjalan keluar. Dia melangkah di depan pintu kamar Kyuhyun dan membuka kemudian menjulurkan kepalanya ke dalam. Dia mencari Kyuhyun dalam kegelapan di kamarnya, setelah menemukannya, Taeyeon berjalan dengan tenang masuk kedalam dan berjalan ke arahnya.

Setelah sampai disamping tempat tidurnya, Taeyeon melirik wajah Kyuhyun yang sedang tidur dan dia tersenyum, “Ternyata dibalik wajah evilnya, dia mempunyai wajah menyerupai malaikat saat sedang tertidur,” katanya pelan. Taeyeon membungkuk hingga wajahnya sangat dekat dengan wajah Kyuhyun, “Aku sangat rindu dengan aroma tubuhnya,” Taeyeon menutup matanya dan menghirup dalam-dalam aroma tubuh Kyuhyun bahwa dia benar-benar merindukannya. Tanpa berpikir dua kali, Taeyeon mencium bibir Kyuhyun dengan cepat kemudian melepaskannya, “Jaljayo Kyuhyun oppa,” bisiknya dan menjauhkan wajahnya dari wajah Kyuhyun kemudian dia kembali keluar dari kamarnya.

Begitu pintu tertutup, Kyuhyun membuka matanya dan tersenyum, “Jaljayo chagiya.”

-TBC Part 4-

11 thoughts on “Step Sister [Part 3]

  1. ciee, jadi Tae udah mulai suka tuh sama Kyu ? Emg apa yg dilakuin mereka yg bikin tae wajahnya memerah inget kejadian sma kyu ? Yadong yaa ? Hehe . Kayanya kyu sengaja deh jauhin Tae, hehe
    Keren, daebak saengie . Part 4nya jangan lama yaa,eonie penasaran nih ^^

  2. eaaaaa… taeng udah mulai suka kyu
    wkwk
    *brasa alay dgn komen sndr -,-
    maaf ya author saya jd bgni gr2 kesenangan baca ff author. ^^

Leave a comment